Hakim-hakim 16:30, Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.
Sebuah kemenangan besar diperoleh Simson di akhir hidupnya, bahkan melampaui semua kemenangan yang pernah diraihnya. Sayangnya, kemenangan tersebut harus dibayar dengan nyawanya sendiri. Kemenangan jenis ini, kemenangan yang tidak sempurna alias cacat. Pertanyaannya adalah, apakah Tuhan memang menghendaki kemenangan cacat ini? Bisakah Simson memperoleh kemenangan yang lebih baik? Tuhan memang menghendaki Simson mengalami kemenangan, tapi bukan jenis yang cacat.
0 Comments