Sejak krisis finansial di Asia muncul tahun 1997 (yang kemudian dampaknya krisis ekonomi di Indonesia tahun 1998), disusul pula krisis Sub-Prime Mortgage di Amerika Serikat, muncul sebuah 'goliath' yang makin hari makin besar skalanya. 'Goliath' tersebut adalah kehancuran ekonomi & keuangan global. Sesuatu yang nampaknya sulit atau bahkan mustahil ditaklukkan.
Beberapa orang pengamat ekonomi & keuangan masih optimis, mereka berpendapat bahwa masih ada jalan keluar atau kemungkinan dapat mengatasi situasi ekonomi & keuangan yang kian memburuk.
Juga beberapa orang yang menganut 'berpikir positif', tetap mau berpikir positif tentang situasi hari ini & masa depan keuangan serta ekonomi dunia.
Tapi sadar atau tidak, bersikap optimis dan berpikir positif tidaklah sama dengan iman. Iman bukanlah hasil prediksi bedasarkan perhitungan 'ilmiah', dan juga bukan manipulasi batin atau memberikan enerji positif kepada tubuh dengan cara menanamkan pikiran positif ke dalam alam bawah sadar. Iman tidak timbul dalam hati kita dengan cara-cara di atas. Alkitab dengan jelas menyebutkan prosedur datangnya iman sebagai berikut:
Roma 10:17, "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."
Iman berasal dari atas (surga), ia merupakan 'produk surga' yang tidak bisa diusahakan manusia.
Untuk dapat menghadapi 'goliath' yang muncul di hari-hari ini, tidak ada pilihan lain bagi kita untuk mendapatkan iman dengan prosedur yang benar. iman yang timbul hikmat manusia tidak akan pernah bertahan lama. Ketika situasi ekonomi & keuangan makin memburuk, kekuatan optimisme & 'berpikir positif akan menemui batasnya.
saran hikmat: carilah Tuhan dengan sepenuh hati, dapatkan firman dari Tuhan di tengah pencarian Anda, dan Anda akan mendapat iman bersama firman tersebut.
(Tahukah Anda, bahwa pada beberapa tahun belakangan ini, ada dua roh jahat yang bekerja dengan intensitas yang makin tinggi. Dua roh jahat ini adalah: roh ketakutan & roh kekuatiran. Mereka adalah ro-roh yang selalu ada dibalik 'goliath'. Bila kita gagal menjaga hati dan memelihara iman, maka kita juga akan membiarkan dua roh tersebut makin kuat membelenggu dan melumpuhkan kita.)