Ticker

10/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tabloid rohani online hikmat profetik akhir zaman

TAHAN GONCANGAN DI TENGAH PENINGKATAN GONCANGAN

TAHAN GONCANGAN DI TENGAH PENINGKATAN GONCANGAN

PEMAHAMAN #1

Tidak dipungkiri lagi 'badai & air bah' kehancuran ekonomi sedang datang ke atas dunia ini. Percaya atau tidak, ketinggian 'air bah' kehancuran ekonomi sedang terus naik, menenggelamkan segala sesuatu. Sudah cukup banyak perusahaan kecil hingga besar tenggelam (bangkrut). Bahkan kebangkrutan telah mewabah sedemikian rupa, hingga jumlah pengangguran pun kian bertambah. Dan itu terjadi di berbagai tempat di dunia ini. 

Badai & air bah memang sedang datang. Pertanyaannya adalah, apakah kita akan dapat bertahan atau tidak?
Tuhan Yesus suatu kali memberitahu murid-muridNya tips 'sakti', bagaimana dapat tetap tegak berdiri di tengah 'badai & air bah':

Lukas 6:47-48, "Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun."

Untuk memiliki kehidupan yang kokoh, kita harus membangunnya. Sama seperti membangun sebuah rumah, hal utama yang menentukan kekokohan sebuah rumah adalah fondasinya, demikian juga sebuah kehidupan. Bila kita menginginkan kehidupan yang kokoh, tahan goncangan (shock-resistant), maka sederhana saja, "datang pada Yesus, dengarkan perkataanNya, dan lakukan".  Firman Kristus adalah fondasi tepat bagi kehidupan kita. Mereka yang hari-hari ini tahan goncangan adalah mereka yang 'meletakkan' firman Kristus sebagai fondasi dengan cara mendengarkan & melakukan firman tersebut.

Bisa jadi beberapa bisnis yang mengalami keruntuhan dikarenakan tidak dibangun di atas 'fondasi' firman Kristus. Bila saat seseorang memulai sebuah usaha serta menjalankannya dengan ada pelanggaran-pelanggaran firman di dalamnya, seperti tipu-menipu misalnya, tidaklah mengherankan bila usaha tersebut mudah runtuh saat di terpa badai & gelombang goncangan ekonomi/keuangan di hari-hari ini.    

PEMAHAMAN #2

Sadar atau tidak, percaya atau tidak, kita sedang hidup di masa yang penuh goncangan. Semua yang dapat digoncangkan akan tergoncang dan runtuh. Dan memang di hari-hari ini, salah satu pemandangan yang sedang terus kita lihat di sekitar kita adalah keruntuhan.

Namun Alkitab menyatakan pada kita, kita harus mengucap syukur kepada Tuhan karena kita telah menerima kerajaan yang tak tergoncangkan.

Ibrani 12:28, "Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut."

Yang dimaksud dengan kerajaan yang tak tergoncangkan ini bukanlah kerajaan yang ada/berasal dari dunia ini, melainkan Kerajan Allah yang berasal dari Tuhan, pribadi yang tidak tergoncangkan. Sehingga seharusnya, bila kita memang telah menerima Kerajaan Allah, maka kita pasti tidak bisa diruntuhkan oleh goncangan apapun yang sedang terjadi di sekitar kita.

Ada dua pertanyaan yang harus kita renungkan hari ini:

1. Siapakah sebenarnya yang menerima Kerajaan Allah tersebut?
2. Mengapa masih ada penerima-penerima Kerajaan Allah yang tetap runtuh oleh goncangan ekonomi dan keuangan akhir-akhir ini?

Surat/kitab Ibrani adalah surat yang ditujukan kepada mereka yang telah percaya kepada Tuhan Yesus. Jadi, bila kita telah percaya kepada Yesus, maka kita telah menerima kerajaan Allah. Kalau masih ada di antara kita yang runtuh oleh goncangan, maka jawabannya ada dalam ayat berikut:

Matius 6:33, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Perlu dipahami, bahwa di dalam Kerajaan Allah ada prinsip-prinsip atau kebenaran yang berlaku. Bila kita telah menerima Kerajaan Allah, maka kita akan tahan goncangan bila kita hidup sesuai prinsip-prinsip atau kebenaran tersebut. Dan kita akan hidup sesuai prinsip-prinsip Kerajaan Allah bila kita mengetahuinya, kita akan mengetahuinya bila kita mencarinya. Kesalahan mendasar yang dilakukan oleh beberapa dari orang percaya adalah kurang mencari kebenaran/prinsip (yang berlaku) di Kerajaan Allah. Akibatnya mereka miskin pengetahuan tentang kebenaran/prinsip di Kerajaan Allah.

Kenyataan yang terlihat belakangan ini, banyak orang kristen yang lebih mencari uang ketimbang mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya. Mereka pikir, bila memiliki uang lebih banyak maka mereka akan tahan goncangan. Ironisnya, walau kemampuan uang dalam mencukupi kebutuhan hidup telah sangat merosot, namun nafsu manusia dalam mencari uang masih sangat tinggi.

Fokus pencarian yang berubah, dari mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya kepada mencari uang, akan membuat kita miskin pengetahuan tentang kebenaran/prinsip Kerajaan Allah. Akibatnya kita tidak tahan terhadap goncangan dan keruntuhan akan segera menghampiri kita.

Pulihkan segera nafsu Anda dalam mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya, sadari bahwa kemampuan uang tidak tahan goncangan.

Sebuah kesimpulan:

Firman Kristus adalah kebenaran/prinsip Kerajaan Allah yang berlaku dalam Kerajaan Allah. Berdasarkan dua pemahaman di atas, mereka yang tahan goncangan di tahun ini (2018) juga tahun depan (2019) bukan orang kristen biasa ... melainkan para pencari & pelaku firman Tuhan. 
Di hari-hari ini kita masih akan melihat perbedaan  yang jelas antara orang kristen biasa dan para pencari & pelaku firman Tuhan. 
Para pencari & pelaku firman Tuhan akan menjadi orang-orang yang tetap bercahaya (tahan goncangan) di tengah peningkatan bencana yang terus terjadi.