Ticker

10/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tabloid rohani online hikmat profetik akhir zaman

BALA KELAPARAN


Wahyu 6:5-6, Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." 

Matius 24:7, "Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat."

Kitab Wahyu menyebutkan tentang kuda hitam & penunggangnya. Kepada mereka diberikan kuasa (otoritas) untuk merusakkan gandum juga jelai, akibatnya jumlah produksi keduanya mengalami penurunan luarbiasa sehingga memicu kenaikan harga yang juga luarbiasa.
Singkat cerita, kuda hitam & penunggangnya menghadirkan bala kelaparan (famine) di dunia ini, kelaparan yang disebabkan oleh krisis ekonomi/keuangan global & kenaikan harga bahan pangan serta kebutuhan pokok. 
Peristiwa akan terjadinya bala kelaparan tersebut, bahkan telah dinubuatkan Tuhan Yesus, beberapa waktu sebelum kitab Wahyu diulis. Nampaknya apa yang dinubuatkan oleh Tuhan Yesus dan kitab Wahyu, sedang dalam penggenapannya pada beberapa tahun belakangan ini.   

Pada tahun 2009 lalu, jumlah orang yang kelaparan setiap harinya di dunia mencapai 1,02 milyar. Tingkat kelaparan ini merupakan level tertinggi dalam sejarah. Menurut bank dunia, lebih dari 60 persennya adalah perempuan.  Bahkan ada data yang mengatakan, 1 dari 6 orang di dunia ada dalam daftar kelaparan yang buruk. Sadar atau tidak, percaya atau tidak, dunia sedang tenggelam dalam kelaparan.


Mazmur 37:18-19, "TUHAN mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; ...dan mereka akan menjadi kenyang pada hari-hari kelaparan." 

Ayat di atas adalah jaminan Tuhan bagi mereka yang saleh (hidup dalam kekudusan, sesuai firman Tuhan). Tuhan berjanji, orang-orang saleh tidak akan kehilangan milik pusaka (warisan) mereka, dan akan tetap makan kenyang di hari-hari kelaparan (famine). Itu sebabnya, pemeliharaan Tuhan akan menjadi mukjizat yang nyata di hari-hari ini. Mereka yang tetap bersandar pada Tuhan dan hidup dalam kesalehan walau di tengah krisis sekalipun, akan menjadi saksi kebesaran Tuhan.

Amsal 11:4, "Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut."

Amsal 11:19, "Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian."

Sayangnya, di hari-hari ini orang lebih mempercayai kemampuan uang (harta) ketimbang bersandar pada kemampuan Tuhan. Padahal mereka tahu bahwa kemampuan uang (harta) sangatlah terbatas dan kemampuan Tuhan tidak terbatas.    
Uang (harta) bukanlah sarana utama yang mampu melepaskan kita di hari-hari ini. Sudah sangat urgen bagi kita untuk berpegang pada kebenaran sejati. Agar Tuhan  tergerak hatinya untuk menolong kita, karena mata-Nya selalu tertuju pada mereka yang hidupnya benar.

Mazmur 34:16, "Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;" 

saran hikmat: jangan arahkan pandangan kita pada kemampuan uang atau harta, dan perhatikan bagaimana kita hidup.

baca juga:
PENGUSAHA KRISTENKEHANCURAN EKONOMIHYPER TAURAT